Friday, November 6, 2009

My Koi Fish

Gambar ikan Koi peliharaan saya.



Wednesday, November 4, 2009

Perbezaan diantara Koi Import dan Koi lokal




KOI IMPORT:
- Koi didatangkan dari Jepun.
- Bodannya lebih memanjang dan warna putih pekat.
- Matanya agak keluar dan besar.
- Warnanya lebih tajam (koi pilihan / di Jepun pemilihan koi benar-benar ketat).
- Harganya lebih mahal (kerana kos pengeluarannya tinggi serta cukai).

KOI LOKAL:
- Koi hasil pemeliharaann sendiri dan sudah turunan kesekian dari koi import.
- Badiannya agak membulat dan warna putih kurang pekat.
- Matanya tidak besar dan wajar.
- Warna ada yang tajam dengan seleksi yang ketat.
- Harga lebih murah dari koi.
Catatan:
Koi Lokal banyak yang baik, tergantung proses reproduksi (pemilihan induk ).
Bahkan penjual koi suka mengatakan "KOI IMPORT" padahal koi lokal yang mempunyai kualiti yang baik.
Sebetulnya semua ikan koi dari Jepun, cuma yang ada di tempatan adalah benih yang sudah berlaku perubahan.

Penilaian pertandingan Ikan Koi.



Penilaian pertandingan biasanya meliputi:

• Figure / bentuk tubuh - Tulang belakang yang lurus dan lekuk tubuh yang baik, Sirip yang indah, Bentuk kepala yang bagus, Panjang-tinggi-lebar yang seimbang.
• Warna - warna harus terang.
• Patern/ pola - harus ber pola "well-balanced".
• Kualiti - tidak dapat dijelaskan dengan kata2, tetapi dapat diketahui dengan pengalaman.
• Elegan - koi yang gemuk tidak proporsional/ terlalu buncit sangat tidak elegan. Bentuk dan besar dari pectoral fin sangat mempengaruhi ke-elegan-an seekor koi, begitupun cara berenangnya.
• Imposing appearance - dalam suatu pemilihan apabila ada 2 ekor dengan nilai keindahan yang sama, maka koi yang lebih besar akan memiliki nilai "lebih".

Kriteria-Kriteria Pemilihan Ikan Koi Yang Baik.



Dari 16 kelompok ikan Koi, hanya 3 kelompok sahaja yang selalu memenangi gelaran Grand Champion, iaitu: Kohaku, Taisho Sanke dan Showa Sanshoku (terbanyak adalah Kohaku), sehingga ketiga kelompok ini disebut "Gosanke" / "Tiga Besar". Di bawah ini adalah kriteria pemilihannya:

Kriteria dalam memilih Kohaku yang baik:
• Kohaku yang baik adalah kohaku memiliki warna putih seputih salji (tidak kecoklat2an atau kekuning2an).
• Tanda Merah (Hi) yang lebih baik adalah yang gelap tetapi cerah.
• Hi yang baik adalah yang tersebar diseluruh badan.
• Hi yang besar lebih baik dari yang kecil.
• Kohaku yang tidak terdapat / terkena Hi dikepalanya ("bald head" / kepala botak) kurang berharga.
• Hi dikepala seboleh mungkin tidak melebihi mata, rahang dan pipi tetapi boleh mencapai hidung atau mata (asal tidak melebihi).
• Kohaku yang memiliki Hi yang mencapai mulut disebut "Hanatsuki".
• Kohaku yang memiliki Hi yang tersebar / memenuhi kepala / wajah disebut "Menkaburi".
• Kohaku yang memiliki Hi yang terdapat di bibir / mulut disebut "Kuchibeni".
• Dalam pemerhatian dimana bentuk Hi dikepala tidak baik dan juga melebihi mata, tanda "Kuchibeni" diperlukan.
• Tanda merah diperlukan ada berhampiran pangkal ekor, dan disebut "Ojime". Ojime paling tidak berjarak 1-2 cm dari pangkal ekor.
• Corak bahagianian belakang, dekat ekor, jika boleh “easy looking” (jangan terlalu besar).
• Memiliki Kiwa yang tegas dan jelas, tidak kabur atau ber-gradasi. (Kiwa adalah pertemuan antara 2 warna yang berbeza.)
• Komposisi antara warna merah dan putih 70 : 30
• Kohaku yang untuk dipertandingkan, jangan ada tompok merah di pipinya.

Jenis-jenis Kohaku:
• Step Type, adalah kohaku yang memiliki pola berstep; 2 step (Nidan), 3 step (Sandan), 4 step (Yondan).
• Straight Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi tidak terputus dari kepala hingga ekor.
• Lightning Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola seperti kilat (Inazuma Kohaku)
• Gotenzakura, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola bulat-bulat (seperti buah Cherry) rapi dan simetris.
• Maruten Kohaku, adalah kohaku yang memiliki Tancho (bulatan) di kepalanya.
• Masih banyak lagi jenis-jenis kohaku yang lainnya seperti : Doitsu Kohaku, Kinzakura, Fuji Kohaku, Kanoko kohaku, Platinum Kohaku, Kinginrin Kohaku, dll. Tetapi untuk dipetandingkan (show), biasanya lebih disukai Tipe Step dan Inazuma, bahkan kebelakangan ini tipe Maruten kohaku juga mulai disukai untuk dipertandingkan. Tetapi penilaian ikan juga tidak terlepas dari nilai keseluruhan dari ikan tersebut.

Kriteria dalam memilih Sanke yang baik:
• Untuk warna putih seputih salji, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
• Merah di kepala seboleh mungkin tidak melepasi mata, pipi, mulut bahkan kalau perlu jangan melepasi hidung.
• Sanke yang istimewa tidak memiliki sumi (hitam) dikepalanya.
• Sumi diatas warna putih (Tsubo-Sumi) lebih disukai dibandingkan sumi diatas warna merah (Kasane-Sumi).
• Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 70:20:10
• Sirip dengan lebih sedikit strip (garis2 hitam) lebih elegan dibandingkan dengan yang lebih banyak strip.

Jenis-jenis Sanke:
• Taisho Sanke.
• Aka-Sanke; Taisho Sanke dengan warna merah (Hi) yang lebih dominan dan menyebar dari kepala ke ekor. Memang lebih impresif tapi kurang elegan.
• Yamato-Nishiki; Taisho Sanke Hikarimoyo (metalik).
• Fuji-Sanke: Taisho Sanke dengan memiliki aksen silver di kepalanya.
• Kanoko Sanke, Doitsu Sanke, Kinginrin Sanke, Tancho Sanke, Koromo Sanke dan Sanke-Shusui.

Kriteria dalam memilih Showa yang baik:
• Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
• Pangkal sirip depan hitam (motoguro). Ingat hanya pangkalnya saja, Tidak putih semua atau hitam semua dan juga tidak ada stripe merah.
• Diperlukan tanda Hi (merah) yang besar di kepala.
• Diperlukan paling tidak 20% warna putih. Warna putih diperlukan pada kepala, pangkal ekor dan punggung.
• Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 60:20:20
• Sumi (Hitam) dikepala membagi Hi menjadi 2, lebih impresif lagi jika membentuk huruf V dan berpangkal di hidung.

Jenis-jenis Showa:
• Showa Sanshoku.
• Kindai Showa; Showa yang didominasi warna putih.
• Hi Showa; Showa yang didominasi warna merah.
• Boke Showa; Showa dengan sumi yang blur dan muda (abu2).
• Kage Showa; Showa dengan bayangan potongan kecil sumi pada Hi atau warna putihnya.
• Doitsu Showa, Kanoko-Showa, Koromo Showa, Showa Shusui, Kin Showa dan Gin Showa.

Perbezaan diantara Sanke dan Showa:
• Taisho Sanke tidak memiliki Sumi di kepalanya.
• Sumi pada Taisho sanke hanya terdapat di punggungnya. Sumi pada Showa menyebar dihampir seluruh tubuhnya.
• Sirip depan Taisho Sanke putih atau ber-strip, sedangkan Showa memiliki sumi pada pangkalnya (motoguro).

Monday, November 2, 2009

Nama, Jenis Dan Kategori Ikan Koi

Kohaku:Kohaku adalah Koi putih dengan pola warna merah. Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitinya. Putihnya harus benar-benar putih sedangkan warna merah harus pekat dan cerah. Kohaku, Taisho Sanshoku dan Showa Sanshoku adalah variasi yang paling popular, mereka disebut "Gosanke (3 Besar)."



Taisho Sanshoku:Taisho Sanshoku adalah Koi putih dengan pola warna merah dan hitam. Kerana variiasi ini dijumpai pada era Taisho di Jepun, maka disebut "Taisho Sanshoku" atau disebut "Taisho Sanke" atau "Sanke".


Showa Sanshoku:Showa Sanshoku adalah Koi hitam dengan pola warna merah dan putih. Disebut Showa kerana variasi ini dijumpai pada era Showa di Jepun. Singkatanya disebut "Showa Sanshoku" atau "Showa".


Utsuri mono:Utsuri mono adalah Koi hitam dengan pola warna putih (Shiro Utsuri), merah (Hi Utsuri) atau kuning (Ki utsuri).


Bekko:Bekko adalah Taisho Sanshoku yang tidak ada corak/pola warna merah (Shiro Bekko). Jenis yang lain meliputi Aka Bekko (koi merah dengan pola warna hitam), Ki Bekko (koi kuning dengan pola warna hitam).


Asagi:Koi biru kelabu dengan warna merah di sisi badannya, sisi kepala dan sirip.



Shusui:Shusui adalah Koi jenis Asagi dari kelompok Doitsu (Koi dengan sisik hanya dibagian punggung / sisi saja).


Koromo:Koromo adalah Koi dengan pola warna merah yang sekelilingnya warna gelap.


Goshiki:Goshiki adalah Koi jenis Asagi yang mempunyai corak warna merah.


Hikari Muji: Adalah Koi metalik yang berwarna tunggal


Hikari Moyo:Hikari Moyo adalah Koi metalik dengan 2 atau 3 warna, kecuali jenis Utsuri dan Showa yang berwarna metalik, jenisnya meliputi:Hariwake- Koi perak dengan pola warna kuning keemasanKikusui- Doitsu Hariwake dengan pola warna merahYamato Nishiki- Taisho Sanshoku yang berwarna metalikHeisei Nishiki- Taisho Sanshoku metalik jenis DoitsuKujyaku- Goshiki metalik


Hikari Utsuri: Jenis Utsuri yang berwarna metalik, jenisnya meliputi:Kin Showa- Showa metalikGin Shiro Utsuri- Shiro Utsuri metalikKin Ki Utsuri- Ki Utsuri metalik


Tancho:Tancho adalah Koi dengan bulatan merah di kepalanya. Berdasarkan corak/pola warna lain dibadannya, Tancho dibezakan jenisnya antara lain:Tancho Kohaku, Doitsu Tancho Kohaku, Tancho Showa, Tancho Goshiki.


Kin Ginrin:Kin Ginrin adalah Koi dengan sisik keemasan atau keperakkan.


Doitsu:Koi dengan sisik hanya dibahagian punggung / sisi saja.


Kawari mono: Adalah Koi non metalik yang tidak termasuk dalam kelompok lainnya. Contohnya Chagoi (Koi coklat/hijau kecoklatan/kuning kecoklatan), Ochiba shigure (Koi biru kelabu dengan pola warna coklat), Kumonryu, Beni Kumonryu, dan lain-lain.

Sejarah Ikan Koi.



Keragaman jenis dan warna, memang menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar ikan koi. Nama ikan ini bentuknya serupa ikan emas. Keduanya memang berasal dari genetik yang sama, yakni ikan kap(Cyprinus carpio). Di Jepun, ikan ini dinamakan nishikigoi (Cyprinus carpadie). Maksudnya, ikan berwarna warni.. Kebetulan ini sudah ada sejak 2.500 tahun lalu, pada zaman pemerintahan Raja Shoko dan sampai kini dipakai para peminatnya di seluruh dunia.


Menurut catatan, ikan ini konon berasal dari Parsi, di bawa ke Jepun kemudian Cina dan Korea. Dan berkembang pesat sejak sekitar 160 tahun lalu. Munculnya ikan koi berwarna-warni adalah hasil kacukkan ratusan tahun.Pada awalnya, peternak di Jepun hanya boleh menghasilkan variasi koi satu warna tunggal, iaitu koi hitam (Karasugoi, Sumigoi), putih (Shiromuji), merah (Akagoi, Benigoi, dan Higoi), kuning (Kigoi), keemasan (Kingoi), dan putih keperakan (Gingoi).Dari satu warna, kemudian muncul koi dua warna, iaitu Kohako (putih merah), Shiro bekko dan Shiro utsuri (hitam putih). Lalu, muncul berikutnya koi tiga warna, iaituTaisho sanke dan Showa sanshoku (merah, hitam, putih). Dan berikutnya, melahirnya koi multi warna seperti Goshiki, terdiri dari unsur warna dasar biru bertompok merah, hitam, biru tua, dan putih.


Kemudian, hasil kacukkan dengan ikan kap Jerman yang dinamakan kap tak bersisik (Kagami goi) sekitar tahun 1904, menghasilkan koi sebagian bersisik dan sebagian tidak. Ikan ini dinamakan Ditsu nishikigoi.Dalam pameran tersebut, jenis-jenis ikan koi yang dipamerkan dalam berbagai ukuran itu antara lain Asagi, Shusui, Goshiki, Koromo, Showa-sanshoko, Tancho, Bekko-utsur mono. Dalam pameran ini dipertandingkan bagi peminat yang mampu menampilkan variasi unggul, warna dan pola yang bagus, serta ukuran badannya.Sampai saat ini, lebih dari 18 variasi utama ikan koi.


Untuk memudahkan dalam pertandingan, biasanya belasan koi itu dimasukkan dalam beberapa golongan, antara lain Bekko, Utsurimono, Asagi/Shusui, Koromo, Kawarimono, Ogon, Hikarimoyo-mono, Hikari-utsurimono,, Kinginrin dan Tancho. Selain itu, ada juga Kohako, Taisho sanke dan Showa sansoku.


Melihat demikian banyak variasi koi ini, dapat dipahami para peternak di Jepun betul-betul melakukan pembiakan dan kacukan yang sangat ketat. Bahkan dalam buku panduan diceritakan, dari hasil sekali pembiakan mendapat sekitar 20.000 ekor anak ikan. Ini kemudian dilakukan pemilihan mana yang diperkirakan akan menghasilkan pola dan warna yang baik. Ikan yang kualiti baik dikatakan hanya sekitar 10 % atau sekitar 2.000 ekor.Mereka langsung dipisahkan dari induknya sejak berukuran 4 cm. Ribuan ikan kemudian dimasukan ke dalam Mud Pond (kolam lumpur) yang cukup luas. Mereka dibesarkan hingga berukuran sekitar 15 cm. Ribuan ikan koi ini kemudian dilakukan pemilihan lagi dan diambil yang memiliki kualiti baik sekitar 10 % atau 200 ekor.


Ratusan ekor ikan koi inilah yang tetap dibesarkan di Mud Pond hingga ukuran besar. Ratusan ikan inilah yang akan dijadikan induk dengan kualiti terbaik. Sedangkan yang tidak terpilih di pindahkan ke kolam beton untuk kemudian dijual.

Saturday, October 31, 2009

Japanese Koi Fish

pendahuluan.

Setelah siap kolam air terjun, saya dicadangkan oleh pembina kolam tersebut supaya
memelihara ikan koi Jepun. Cadangan asal saya nak masukkan ikan sungai Malaysia jer... Pembina kolam tersebut mencadangkan saya membeli ikan koi Jepun di Bukit Tambun, Pulau Pinang untuk mengelakkan ditipu oleh peniaga ikan Koi. Tan Guan Hai adalah seorang peminat ikan Koi dan beliau mengimport sendiri ikan Koi dari Jepun. Harga anak ikan Koi(3 inci) ialah RM150.00 seekor.Bermulalah cinta saya pada ikan Koi. kini saya mempunyai 26 ekor ikan Koi Jepun dan 2 ekor ikan Koi lokal. Kepada sesiapa yang berminat untuk memelihara ikan Koi...cubalah...pasti anda akan terpikat dengan keunikkannnya.





Article and knowledge of Japanese Koi fish


Variety Of Japanese Koi Fish




My Koi Pond

Keinginan untuk memiliki sebuah kolam air terjun telah lama menjadi idaman saya. Ini adalah kerana kolam air terjun adalah berkait rapat dengan seni Bonsai. Dengan bantuan rakan, saya telah bersusah payah mengambil batu-batu dari gunung Sempeneh di Kampung Sempeneh, Batu Kurau. Saya menggunakan batu gunung(limb stone) kerana ia nampak lebih natural dan yang lebih penting, pokok Bonsai yang ditanam atas batu gunung lebih mudah hidup.

Akhirnya setelah saya survey rumah-rumah yang mempunyai kolam air terjun disekitar Taiping, saya pun menghubungi seorang pembina kolam air terjun bernama "Rahman" yang pada pendapat saya memang pakar dalam menyusun batu-batu air terjun berdasarkan hasil kerjanya dirumah Allahyaraham Pak Engku(bukit Jana) dan di beberapa banggunan kerajaan serta rumah di sekitar Taiping. Saya menunggu hingga tiga bulan, namun Rahman tidak menghubungi saya kerana beliau sibuk menyiapkan kolam air terjun di pejabat JPS Taiping dan JKR Lumut. Saya mengambil keputusan menghubungi seorang pembina kolam air terjun berbangsa cina "Ah Leong". Beliau juga tak kurang hebatnya dalam membina kolam air terjun sehingga pernah tersiar di akhbar tempatan tentang pekerjannya membina kolam hiasan.

Akhirnya pada May 2006 Kolam air terjun saya pun siap dengan keluasan 15 kaki x 10 kaki dan kedalamannya 3.5 kaki. Atas nasihat Ah Leong supaya saya memelihara ikan Koi Jepun(Japanese Koi Fish). Saya membeli ikan Koi Jepun dari seorang peminat ikan Koi di Bukit Tambun, Pulau Pinang. Beliau mengimport terus dari Jepun ikan Koi tersebut. Harga bagi seekor anak ikan Koi Jepun berukuran 3inci ialah RM150.00. Maka bermulalah "cinta" saya kepada ikan Koi Jepun.

Gambar-gambar kolam ikan Koi saya.

semasa dalam proses pembinaan

semasa dalam proses pembinaan


Bonsai Japanese Juniper on the rock.

Hampir siap

Hampir siap


Pokok Bonsai "Japanese Juniper" di tanam diatas batu air terjun

Pokok Bonsai "Japanese Juniper" di tanam diatas batu air terjun


90% siap



-

My photo
Hakikat,Tarikat,syariat,Ahlil Sunnah Waljamaah,Salafi.hidup menabur bakti..jangan kita terlalu tegang hingga berdenting-denting...jangan kita terlalu kendur hingga berdegar-degar...